5. Korban jiwa 104 orang tewas
19
Desember 1997. SilkAir Penerbangan 185 adalah layanan penerbangan
komersial rutin maskapai penerbangan SilkAir dari Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia ke Bandara Changi, Singapura. Pada
tanggal 19 Desember 1997, sekitar pukul 16:13 WIB, pesawat Boeing
737-300 yang melayani rute ini mengalami kecelakaan jatuh di atas Sungai
Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Seluruh 104 orang yang ada di
dalamnya (97 penumpang dan 7 awak kabin) tewas, termasuk pilot Tsu Way
Ming dan kopilot Duncan Ward.
4. Korban jiwa 107 orang tewas
22
April 1974. Kecelakaan pesawat registrasi N446PA Boeing 707 Pan
American World yang menabrak gunung di Bali, lima menit menjelang
mendarat di bandar udara Ngurah Rai. Tragedi 22 April 1974 itu menelan
korban 107 orang tewas.
3. Korban Jiwa 143 orang tewas
5
September 2005. Mandala Airlines Penerbangan RI 091 merupakan sebuah
pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines yang jatuh di kawasan
Padang Bulan, Medan, Indonesia pada 5 September 2005. Kecelakaan ini
terjadi saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan.
Pesawat tersebut menerbangi jurusan Medan-Jakarta dan mengangkut 116
orang (111 penumpang dan 5 awak). Sebelumnya diberitakan pesawat
tersebut mengangkut 117 orang namun seorang penumpang ketinggalan
pesawat. Penumpang yang selamat berjumlah 17 orang dan 44 orang di darat
turut menjadi korban.Pada 12 Oktober 2006, KNKT menyatakan bahwa
menurut hasil penyelidikan, Penerbangan 91 jatuh akibat kondisi flap dan
slat (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak
turun serta prosedur check list peralatan yang tidak sesuai persyaratan.
2. Korban jiwa 191 orang tewas
4
Desember 1974. Pesawat Martin Air yang disewa Garuda Indonesian untuk
penerbangan haji jatuh saat akan mendarat di bandar udara Kolombo, Sri
Lanka, dan menyebabkan 191 korban tewas.
1. Korban jiwa 235 orang tewas
26
September 1997. Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 adalah sebuah
pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia (sekitar 32
km dari bandara dan 45 km dari kota Medan) saat hendak mendarat di
Bandara Polonia Medan pada 26 September 1997. Kecelakaan ini menewaskan
seluruh penumpangnya yang berjumlah 222 orang dan 12 awak dan hingga
kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Indonesia.
Pesawat
tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Medan dan telah
bersiap untuk mendarat. Menara pengawas Bandara Polonia kehilangan
hubungan dengan pesawat sekitar pukul 13.30 WIB. Saat terjadinya
peristiwa tersebut, kota Medan sedang diselimuti asap tebal dari
kebakaran hutan. Ketebalan asap menyebabkan jangkauan pandang pilot
sangat terbatas dan cuma mengandalkan tuntunan dari menara kontrol
Polonia, namun kesalahmengertian komunikasi antara menara kontrol dengan
pilot menyebabkan pesawat mengambil arah yang salah dan menabrak tebing
gunung.
Dari seluruh korban
tewas, ada 44 mayat korban yang tidak bisa dikenali yang selanjutnya
dimakamkan di Monumen Membramo, Medan. Di antara korban jiwa, selain
warga Indonesia, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan AS, Belanda
dan Jepang.
Pesawat terbang yang hilang
1. 31 Januari 1993
Pesawat
SC-7 Skyvan Pan Malaysia Air Transport beregistrasi 9M-PID hilang 35
menit setelah lepas landas dari Polonia. Pesawat dengan 11 penumpang dan
3 awak jatuh di kawasan hutan Aceh Timur, hingga kini belum ditemukan
reruntuhannya.
2. 1 Januari 2007.
Adam
Air Penerbangan KI-574 adalah sebuah penerbangan domestik terjadwal
Adam Air jurusan Surabaya-Manado, yang sebelum transit di Surabaya
berasal dari Jakarta, yang hilang dalam penerbangan. Kotak hitam
ditemukan di kedalaman 2000 meter pada 28 Agustus 2007. Seluruh
penumpang dan awak yang berjumlah 102 hilang dan dianggap tewas. Pada 25
Maret 2008, penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh Komisi
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan
pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS), dan kegagalan
kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.