Selasa, 29 November 2011

Tips Mulai Bisnis Properti

Kebanyakan anak muda yang baru bekerja masih bingung menempatkan kelebihan dananya. Salah satu yang menjadi incaran para kaum muda berinvestasi adalah properti.

Nah, biasanya kaum muda akan dibingungkan dengan banyak pertanyaan, seperti lokasi mana yang tepat, properti seperti apa yang prospeknya bagus, sampai mana yang paling menguntungkan.

Bagaimana tips memilih investasi di sektor properti? Berikut ini ada beberapa tips yang dikutip dari The Sydney Morning Herald, Rabu (23/11/2011).

1. Tanya pada diri anda, kenapa ingin berinvestasi di properti, dan apa yang ingin anda hasilkan?

Jika anda ingin kaya mendadak, maka ini bukan jalan yang harus anda ambil. Memang, kita sudah melihat lonjakan harga properti beberapa tahun ke belakang, tetapi harga properti juga seperti siklus ekonomi, menanjak secara perlahan. Meski ada krisis, tapi dalam beberapa tahun ke depan kita masih akan lihat pertumbuhan harga properti.

Rata-rata pelaku industri properti suka mengikuti tren. Atas alasan yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, mereka justru memburu properti di saat harganya beranjak naik. Jadi, bisa dipastikan kenaikan harga masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

Masih banyak faktor lain yang mendukung naiknya harga-harga properti. Tapi, sulit juga menebak kapan harganya naik dan sampai seberapa besar kenaikannya. Daripada bertanya-tanya lebih baik pasang target jangka panjang sambil ikuti perkembangan ekonomi nasional.

Saat ini, krisis sedang melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun faktor eksternal ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian negara-negara berkembang. Jadi, harga properti pun tidak akan turun atas sentimen ini.

Jika anda masih muda dan baru berniat ingin masuk ke industri properti, anda punya banyak waktu untuk menabung sambil mencermati perkembangan pasar dunia. Janganlah terburu-buru.

2. Jangan buta informasi

Begitu anda serius ingin menempatkan sejumlah dana di sebuah properti, cari informasi sedalam-dalamnya mengenai industri ini, mulai dari perusahaan sampai tren yang terjadi saat ini. Sudah banyak cerita mengenai pengembang yang meminta uang muka setelah itu raib ditelan bumi sebelum propertinya sempat diselesaikan. Jangan terpancing dengan investasi murah tapi dengan imbal hasil yang tinggi.

Ada banyak cara untuk menggali informasi seperti ini. Internet sudah membuka jendela dunia lebar-lebar. Tempat inilah yang paling tepat bagi kaum muda yang ingin mencari berita-berita soal properti. Tak hanya itu, baca juga koran dan majalah bereputasi baik yang memuat berita properti.

Internet juga menyediakan harga, lokasi sampai ke tempat anda mencari pinjaman untuk membeli properti. Jika ingin mengetahui tren yang sedang berlangsung, baca juga artikel opini dari para pelaku properti.

3. Berinvestasilah secara seimbang

Tak bisa dipungkiri, di benak kaum muda berinvestasi di properti bisa memberikan keuntungan yang tinggi. Hal ini juga biasanya didukung oleh kedua orang tua yang sudah berpengalaman punya rumah atau properti lainnya.

Tapi, jika anda masih muda dengan uang lebih dan belum punya tanggungan, tidak ada salahnya untuk menanamkan modal di tempat lain. Hal ini dilakukan supaya investasi anda seimbang, tidak berat di satu sektor saja.

Meski anda baru saja bekerja, namun tidak akan rugi jika anda menyisihkan sedikit saja penghasilan anda untuk berinvestasi di saham. Atau bisa saja anda menggenjot dana terlebih dahulu di saham. Setelah dapat untung, dananya bisa digunakan untuk membeli properti. Belajar berinvestasi sejak dini mengasah kemampuan kita mengeruk rupiah di masa mendatang.

Tidak perlu menyisihkan dana terlalu banyak untuk mulai berinvestasi, katakanlah sekitar Rp 10.000-50.000 per minggu. Meski kecil tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.

Pendekatan kecil ini mengajarkan anda untuk membagi risiko. Dana anda tidak akan hilang begitu saja jika terjadi sesuatu, berbeda jika hanya ditempatkan di satu wadah.

4. Menabunglah sebanyak mungkin sebelum membeli

Jika anda berniat menyewakan kembali properti yang anda beli, misalnya rumah atau apartemen, maka anda harus punya uang lebih untuk biaya perawatan. Kalau anda beli properti untuk ditinggali, uang ekstra tetap diperlukan, untuk uang kebersihan dan keamanan juga perawatan properti anda.

Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menyimpan lebih banyak dana di tabungan sebelum membeli properti. Dengan ini, anda lebih terlindungi dari biaya-biaya tambahan lainnya.

5. Lakukan riset mengenai lokasi yang ideal

Pepatah lama mengatakan, belilah rumah yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Tidak perlu lengkap dengan fasilitas pendukung seperti lift atau gym dan kolam renang, tapi usahakan lokasinya tidak jauh dengan sarana-sarana umum.

Lokasi yang dekat dengan pusat kota memang bagus, tapi perhatikan juga pertumbuhan kotanya ke arah mana. Jangan sampai daerah pinggiran kota yang menjadi lokasi properti kita malah tidak akan dikembangkan oleh pemerintah.

Beli properti berdekatan dengan stasiun kereta selalu menjadi pilihan terbaik karena sarana tersebut akan terus digunakan dalam waktu yang cukup lama. Saat populasi semakin bertambah, sarana transportasi massa itu akan menjadi semakin penting.

Tapi hati-hati terhadap area yang punya sentimen negatif, seperti dekat bandara atau terminal yang selalu padat. Bahkan, jalan raya antar kota yang setiap harinya sangat sibuk bisa menjadi masalah. Area seperti ini sebaiknya dihindari saja.

Perhatikan warga sekitar, orang-orang seperti apa yang tinggal di area tersebut. Seleksi juga orang-orang yang berniat menyewa properti milik anda, jangan terima sembarang orang.

Belilah properti yang mudah dijual kembali di saat anda membutuhkan. Jika sebuah properti sudah ditawarkan selama berbulan-bulan tapi belum terjual juga, cari penyebabnya. Jangan sampai anda terlanjur membeli tapi ternyata kesulitan untuk menjual kembali.