Para ahli
telah melakukan berbagai penelitian mengenai asal mula kehidupan di
bumi. Dari sekian banyak penelitian, dikelompokkanlah berbagai teori
mengenai asal mula kehidupan, yaitu : Abiogenesis, Biogenesis dan Neoabiogenesis.
Louis pasteur menyempurnakan percobaan dari Redi dan Spallanzani. ia membuat percobaan dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan ke dalam pipa berbentuk leher angsa, air kaldu tersebut di panaskan. Setelah dipanaskan, air kaldu di dinginkan dan di letakkan di tempat yang aman dalam keadaan posisi tegak. Ketika dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
Pasteur mencoba memiringkan pipa tersebut, hingga air kaldu mengalir ke permukaan pipa dan bersentuhan dengan udara. Setelah didiamkan dan dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut telah membusuk dan terkandung banyak mikroorganisme di dalamnya.
Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Melalui percobaan ini, terbuktilah bahwa adanya makhluk hidup tidak terjadi secara spontan.
Dengan ini, muncullah paham baru tentang asal-usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis :
1) Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini di kemukakan oleh filosof Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) dan di dukung oleh Antonie van Leeuwenhoek dan Nedham. Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati atau terjadi secara spontan.
2) Teori Biogenesis
Teori
ini bertentangan dengan teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa
makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, melainkan dari makhluk
hidup itu sendiri juga. Terdapat tiga penelitian yang mendukung teori
ini, diantaranya dari Fransisco Redy, Lazzaro Spalanzani dan Louis Pasteur.
(2.1) Fransisco Redy (1688)
Fransisco Redy membuat sebuah penelitian dengan memasukkan daging ke dalam enam toples :
2 toples : tidak di berikan penutup (gambar samping kiri)
2 toples : tertutup rapat (gambar di tengah)
2 toples : lagi di tutup dengan menggunakan kain kasa (gambar samping kanan).
2 toples : tidak di berikan penutup (gambar samping kiri)
2 toples : tertutup rapat (gambar di tengah)
2 toples : lagi di tutup dengan menggunakan kain kasa (gambar samping kanan).
Terlihat pada gambar bahwa toples yang tidak tertutup, akan di hinggapi
lalat, sehingga lalat tersebut akan bertelur dan dari telur tersebut
akan menghasilkan belatung. Pada toples yang tertutup rapat, lalat tidak
menghinggapi daging tersebut, dan lalat pun tidak bertelur di dalamnya.
Dan pada toples yang tertutup kain kasa, lalat tidak menghinggapi
daging, namun menempel pada kain kasa karena menghirup aroma dari
daging, dengan menempel, lalatpun akan bertelur di atas kain kasa
tersebut.
Dari percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa mengapa makhluk hidup
(belatung) ada, karena lalat yang sengaja meletakkan telurnya pada
daging tersebut. Jadi, menurutnya, makhluk hidup berasal dari telur (omne vivum ex ovo).
(2.2) Lazzaro Spallanzani (1750)
Spalanzani melakukan percobaan dengan menggunakan tiga tabung :
Tabung I : tidak dipanaskan dan di tutup rapat
Tabung II : dipanaskan namun di biarkan terbuka.
Tabung III : dipanaskan dan di tutup rapat.
Tabung I : tidak dipanaskan dan di tutup rapat
Tabung II : dipanaskan namun di biarkan terbuka.
Tabung III : dipanaskan dan di tutup rapat.
Hasil dari eksperimen tersebut adalah tabung yang tertutup, baik itu
di panaskan maupun tidak, air kaldu tidak membusuk dan tidak akan
terdapat mikroorganisme di dalamnya. Namun sebaliknya dengan tabung yang
terbuka, air kaldu akan mebusuk dan terdapat banyak mikroorganisme di
dalamnya.
Spallanzani menyimpulkan, bahwa makhluk hidup bukan berasal dari air kaldu, melainkan dari makhluk hidup lainnya (yang berasal dari udara). Jadi, adanya pembusukan air kaldu, karena adanya kontaminasi mikroba dari udara dengan air kaldu tersebut. Namun, pendapat ini di tentang oleh ahli Abiogenesis, mereka mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh, karena tidak terdapat di udara.
Spallanzani menyimpulkan, bahwa makhluk hidup bukan berasal dari air kaldu, melainkan dari makhluk hidup lainnya (yang berasal dari udara). Jadi, adanya pembusukan air kaldu, karena adanya kontaminasi mikroba dari udara dengan air kaldu tersebut. Namun, pendapat ini di tentang oleh ahli Abiogenesis, mereka mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh, karena tidak terdapat di udara.
(2.2) Louis Pasteur
Louis pasteur menyempurnakan percobaan dari Redi dan Spallanzani. ia membuat percobaan dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan ke dalam pipa berbentuk leher angsa, air kaldu tersebut di panaskan. Setelah dipanaskan, air kaldu di dinginkan dan di letakkan di tempat yang aman dalam keadaan posisi tegak. Ketika dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
Pasteur mencoba memiringkan pipa tersebut, hingga air kaldu mengalir ke permukaan pipa dan bersentuhan dengan udara. Setelah didiamkan dan dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut telah membusuk dan terkandung banyak mikroorganisme di dalamnya.
Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Melalui percobaan ini, terbuktilah bahwa adanya makhluk hidup tidak terjadi secara spontan.
Dengan ini, muncullah paham baru tentang asal-usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis :
- omne vivum ex ovo = setiap makhluk hidup berasal dari telur
- omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari mahluk hidup
- omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya